Senin, 27 Juli 2009

JADILAH ENGKAU PEJUANG UNTUK MASJID AL-AQSHA PALESTINA

Semenjak awal sejarah Islam, Palestina, dan kota Yerusalem khususnya, telah menjadi tempat suci bagi umat Islam. Sebaliknya bagi Yahudi dan Nasrani, umat Islam telah menjadikan kesucian Palestina sebagai sebuah kesempatan untuk membawa kedamaian kepada daerah ini.


Yerusalem itu suci bagi umat Islam karena dua alasan: kota ini adalah kiblat pertama yang dihadapi oleh umat Islam selama ibadah sholatnya, dan merupakan tempat yang dianggap sebagai salah satu mukjizat terbesar yang dilakukan oleh Nabi Muhammad: mikraj, perjalanan malam dari Mesjid Haram di Mekkah menuju Mesjid Aqsa di Yerusalem, kenaikannya ke langit, dan kembali lagi ke Mesjid Haram. Al-Qur'an menerangkan kejadian ini sebagai berikut:
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Qur'an, 17:1)

Dalam wahyu-wahyu Al-Qur'an kepada Nabi SAW, sebagian besar ayat-ayat yang berkesesuaian mengacu kepada Palestina sebagai �tanah suci, yang diberkati.� Ayat 17:1 menggambarkan tempat ini, yang di dalamnya ada Mesjid Aqsa sebagai tanah �yang Kami berkati disekelilingnya.� Dalam ayat 21:71, yang menggambarkan keluarnya Nabi Ibrahim dan Luth, tanah yang sama disebut sebagai �tanah yang Kami berkati untuk semua makhluk.� Pada saat bersamaan, Palestina secara keseluruhan penting artinya bagi umat Islam karena begitu banyak nabi Yahudi yang hidup dan berjuang demi Allah, mengorbankan hidup mereka, atau meninggal dan dikuburkan di sana.

Oleh karena itu, tidaklah mengherankan dalam 2000 tahun terakhir, umat Islam telah menjadi satu-satunya kekuatan yang membawa kedamaian kepada Yerusalem dan Palestina.

Perang Peradaban

Pertama-tama, kita harus mengetahui bahwa peristiwa-peristiwa yang terjadi di Palestina lebih dari sekedar perang antara Arab dengan Israel. Sebuah perjuangan untuk hidup tengah dilakukan oleh bangsa Palestina, yang tanah dan hak-haknya dirampas paksa oleh kekuatan pendudukan Israel. Lebih-lebih lagi, tanah yang kita bicarakan ini berisi tempat-tempat yang suci bagi umat Islam. Palestina itu sangat penting bagi umat Islam karena Yerusalem adalah kiblat pertama umat Islam, dan tempat mikraj (perjalanan malam) Nabi Muhammad SAW.

Di samping itu, Palestina itu tidak hanya suci bagi umat Yahudi dan Islam, melainkan juga bagi umat Nasrani. Oleh karena itu, adalah sebuah kebodohan mencoba dan mempertahankan tanah Palestina, terutama Yerusalem, di bawah pemerintahan satu lembaga politik nasionalis yang khusus atau mengakui hak satu-satunya kelompok nasional atau agama. Palestina haruslah menjadi tanah di mana orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Muslim hidup bersama dalam kedamaian dan menjalankan kewajiban agama mereka seperti yang mereka inginkan.

Pertempuran tanpa mengenal belas kasihan terus berlanjut hari ini antara dua penduduk yang hidup di tanah Palestina. Di satu sisi, tentara Israel yang bersenjata lengkap melakukan kebijakan pemusnahan sama sekali; di pihak lain, kelompok radikal Palestina melakukan bom bunuh diri yang ditujukan kepada warga Israel yang tak berdaya. Buku ini akan membahas kekeliruan parah karena usaha menyelesaikan permasalahan yang ada dengan kekerasan, dan bagaimana pemecahan sesungguhnya harus dibangun.

Di sini, salah satu kenyataan penting tidak bisa diabaikan: Orang-orang Palestina menderita kekejaman dan penghinaan dan seluruh dunia menyaksikannya. Sementara warga Palestina setiap hari menjadi sasaran peluru tentara Israel, sementara jutaan manusia menjalani bertahun-tahun dalam kelaparan dan kemiskinan di kamp-kamp pengungsian, sementara banyak orang Islam (termasuk wanita) disiksa di penjara-penjara Israel, sebuah tanggung jawab serius pun dibebankan kepada semua orang Islam yang beriman kepada Allah dan takut kepada Hari Pembalasan. Tanggung jawab pertama adalah melawan ideologi sosial Darwinisme yang mementingan ras dan tidak toleran, yang menjadi dasar semua ketidakadilan dan ketidakbijaksanaan di dunia.

Penjajahan Yahudi Terhadap Palestina

Sejak 14 Mei 1948, zionis Israel meresmikan penjajahannya di negeri Palestina, maka segala macam bentuk penindasan, teror dan penyiksaan telah dilakukan penjajah zionis Israel kepada rakyat Palestina. Banyak rakyat yang tidak berdosa
telah menjadi korban, khususnya anak-anak. Ibu-ibu banyak yang menjadi janda
karena suaminya telah dibunuh secara keji oleh penjajah zionis Israel. Anak-anak banyak yang menjadi yatim karena orang tuanya telah dibunuh secara mengenaskan dan itu berlangsung di depan sang anak. Sejarah telah mencatat tentang kebuasan dan kesadisan penjajah zionis Israel melakukan pembantaian massal, berdarah dan sangat mengerikan dan itu dilakukan secara kontinu.

Pada tanggal 13/5/1948 telah terjadi pembantaian Nashiruddin, yaitu desa yang berada di dekat Thabriyah. Di sini tentara penjajah zionis dengan berkostum Arab mendatangi penduduk, namun saat ada sambutan dari penduduk desa, mereka membalas dengan pembantaian yang merenggut seluruh nyawa yang hidup saat itu. Tentara Israel Membantai Rakyat Palestina

Pembantaian berikutnya terjadi pada tanggal 21/5/1948 yang terkenal dengan sebutan pembantaian Bait Darais, serangan dilakukan pada sebuah desa besar yang berada di sebelah Timur Gaza, Bait Darais, dengan menggunakan panser dari segala penjuru tentara penjajah zionis Israel membantai habis penduduknya.

Pada tanggal 9/10/1948, terjadi pembantaian Deir Yasin, yaitu sebuah desa yang terletak di dekat kota Al Quds dengan jumlah penduduk 600 orang. Saat itu pasukan gabungan dari Al Alghun dan Stierien yang berjumlah 300 tentara dengan persenjataan lengkap dan didukung panser, memporak-porandakan desa tersebut dan membunuh rakyat Palestina. Kemudian datang pasukan teroris Israel Hagana dan mengubur seluruh jasad rakyat Palestina yang berjumlah 250 orang. Jaques de Rene ketua Palang Merah Internasional di Palestina, mengunjungi sendiri Deir Yasin untuk melihat dan meneliti berapa mayat yang dikuburkan dalam kuburan massal itu. Dalam pembukuan laporannya mengenai kunjungannya itu, ia menceritakan berbagai kesulitan dan hambatan dari teroris Hagana serta agen-agen Yahudi untuk menggagalkan musinya. Cacat karena Serangan Tentara Israel

Parade pembantaian terhadap rakyat Palestina oleh penjajah zionis Israel masih berlangsung hingga saat ini. Dan korban terus berjatuhan, darah segar terus mengalir bembasahi negeri para Nabi, rumah penduduk diratakan dengan tanah. Dan tidak ada satu negarapun yang mampu menghentikan kebiadaban tersebut, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Melihat kondisi yang memprihatinkan dan didorong oleh panggilan jihad fi sabilillah, maka tidak mengherankan saat ini telah muncul kembali semangat perlawanan rakyat Palestina yang dikenal dengan gerakan Intifadhah untuk membebaskan negeri para Nabi dari kebiadaban penjajah zionis Israel. Seluruh rakyat yang masih mempunyai iman dan hati nurani, laki dan wanita, tua- muda, besar-kecil semuanya bangkit untuk mengusir penjajajah zionis Israel yang biadab. Apalagi para ulama yang istiqomah telah memberikan semangat yang luar biasa, dengan mengeluarkan fatwa bahwa fardhu a�in (kewajiban individu) jihad membebaskan Palestina. Fatwa tersebut ditanda-tangani antara lain oleh Mursyid Am Al Ikhwan Al Muslimin, Syekh Musthafa Masyhur, Ulama Islam terkemuka, Syekh DR. Yusuf Al Qaradhawi, pendiri gerakan HAMAS, Syekh Ahmad Yasin, dan tokoh Islam Libanon, Syekh Husein Fadhlullah.

Jadilah Pejuang untuk Palestina

Ketika Anda membaca kalimat ini, ketahuilah bahwa perjuangan ribuan orang-orang Palestina yang tertekan untuk bertahan di tanah ini terus berlanjut dalam semua kekerasannya. Tentara pendudukan Israel mungkin tengah mengebom kota-kota Palestina atau kamp-kamp pengungsian. Di setiap bagian Jalur Gaza, Tepi Barat, atau Yerusalem, orang-orang Palestina hari ini menanggung penindasan dan kekejaman yang sebagian besar karena mereka adalah �orang Islam.�

Karena alasan ini, setiap orang yang sadar harus bercermin dari keadaan ini. Tanggung jawab kita karena mengikuti berita-berita di media massa tentang kekejaman dan perbuatan tak berprikemanusiaan ini, tapi kemudian terus menjalani keseharian seolah-olah tak ada yang terjadi, tak disangkal lagi akan menjadi beban teramat berat untuk ditanggung. Sebenarnya, Al-Qur�an memberi tahu kita bahwa setiap orang yang beriman dan yang memiliki kesadaran akan yang hak dan yang batil bertanggung jawab untuk berjuang atas nama orang-orang yang tengah tertindas: "Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdo'a, "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari negeri ini (Mekah) yang zalim penduduknya dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!"(Qur'an, 4:75)

Tanggung jawab yang ditanggung oleh orang-orang yang mendengar perintah ini dan mau mengucurkan bantuan kepada orang yang mengalami kekejaman, diterangkan oleh: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar217; merekalah orang-orang yang beruntung.� (Al-Qur'an 3:104). Tanggung jawab kita adalah mengajak semua manusia untuk beriman kepada Allah dan memperlihatkan keindahan akhlak agama, dan menjalankan perjuangan intelektual melawan semua ideologi yang membenci agama Allah dan tata prilaku Al-Qur'an.


0 komentar:

Posting Komentar

garaisme © 2008 Template by:
SkinCorner