Senin, 27 Juli 2009

About palestina

Derita Palestina Derita Umat
Kekejaman pendudukan Zionis Israel telah berlangsung sejak tahun 1967, dimulai dengan pengusiran kaum muslimin, pengrusakan rumah-rumah, masjid-masjid mereka, terutama masjidil Aqso. Zionis yahudi Israel bahkan menggali masjid Al-Aqso, tempat suci ketiga kaum Muslimin, untuk mencari Haikal Sulaiman.


Zionis yahudi berusaha merobohkan, menghancurkan, dan membakar masjid-masjid suci kaum Muslimin di seluruh Palestina, hingga saat ini. Mereka juga terus membangun pemukiman-pemukiman baru untuk orang-orang yahudi Israel dan memusnahkan rumah-rumah tempat tinggal kaum Muslimin. Setiap hari di bumi Palestina, ibu-ibu kaum Muslimin, anak-anak kecil dan orang-orang tua renta diseret, diusir dan ditendang dengan sangat bengisnya oleh penjajah yahudi laknatullah. Mereka menghancurkan rumah-rumah kaum muslimin, membombardir mereka setiap harinya, pagi maupun malam hari.

Sebuah tindakan yang biadab.

Masjid-masjid yang dirusak di Palestina tidak hanya masjid suci Al-Quds, tapi juga masjid at-Thobariyyah yang dibakar, dan masjid Umar bin Khattab yang diubah menjadi sinagog mereka, dan di tempat suci itu mereka mengatakan : “Allah Fakir dan kami kaya”. Dan mereka juga berkata : “Tangan Allah Terbelenggu”. Sungguh suatu kaum yang sangat membangkang dan berani melawan Allah swt.

Sumber lokal di Al-Quds menyebutkan, sejumlah keluarga Palestina di Al-Quds mengadukan nasib rumah-rumah mereka yang terancam roboh menyusul penggalian Israel di sekitar Masjid Al-Aqsha.
Sementara itu menurut salah seorang warga dari keluarga Usailah menyebutkan, ketika ia dan ayahnya keluar melewati gerbang Silsilah yang berdekatan dengan Masjid Al-Aqsha Kamis (10/4) dikagetkan dengan runtuhnya sebagian rumah mereka.

Mereka mendengar suara gemuruh orang yang sedang bekerja di bawah terowongan yang terdapat di Jalan el-Wadi dekat dengan pelataran Buraq Al-Aqsha. Tadinya ia bermaksud melihat ke sana untuk memastikan sebab runtuhnya rumah tersebut. Namun para pegawai Israel melarangnya. Tapi ia tetap meneruskan pencarianya dan menemukan sejumlah terowongan serta galian yang lain di bawah rumah-rumah penduduk.
Terakhir diketahui sebab runtuhnya rumah keluarga Usailah karena adanya peninggian terowongan tepat di bawah rumahnya setinggi tujuh meter.

Sementara seorang pemuda lainya menuturkan, “Saya melihat kota di bawah perumahan warga. Kota tersebut penuh dengan terowongan dan areal yang sangat luas.”

Keluarga Usailah mendiami rumah yang dekat dengan gerbang Silsilah, salah satu pintu Masjid al-Aqsha. Pintu Silsilah adalah satu-satunya gerbang al-Aqsha bagi keluarga Usailah yang terdiri dari 10 kepala keluarga.

Pihak keluarga Usailah juga menuturkan bahwa pihaknya telah mendengar suara penggalian oleh Israel sejak setahun yang lalu. Akibat penggalian ini, maka rumah-rumah warga Palestina di sekitar al-Quds ibarat rumah yang menggantung di atas awan.

Bahkan sejumlah pekarangan rumah Palestina di Al-Quds bila diketuk akan terdengar suara mendentung menunjukan bahwa di bawahnya adalah ruangan kosong.

Rumah-rumah warga al-Quds menjadi tidak aman untuk didiami. Karena setiap saat terancam roboh. Keluarga Usailah, bukanlah satu-satunya keluarga yang mengeluhkan peristiwa ini.

Bahkan seluruh keluarga yang mendiami wilayah Khasy (dekat dengan pintu Silsilah) terancam runtuh, akibat penggalian terowongan yang terus menerus oleh Israel

Israel juga melanjutkan tindak kejahatannya dengan menghancurkan dua ruangan di Masjid Al-Aqsha. Mereka juga menutup jalan menuju pintu Magharibah di wilayah Selatan Al-Aqsha yang merupakan pintu bersejarah bagi Masjid yang menjadi kiblat pertama kaum Muslimin.

Tindakan Israel ini merupakan bagian dari rencana Zionisme untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsha secara keseluruhan, untuk kemudian membangun istana Haikal Sulaiman yang diyakini berada di lokasi Masjid Al-Aqsha.

Syaikh Taisir At Tamimi, hakim Palestina, mengatakan,"Tentara Israel selama beberapa jam sejak pagi hari telah menutup semua jalan yang mengarah ke kota Al-Quds (Jerussalem), dan menutup semua akses pintu masuk kota Al-Quds. Israel juga menyebarkan ratusan tentara dan polisinya dengan senjata lengkap untuk melarang penduduk Palestina sampai ke wilayah Masjid Al-Aqsha. Pada waktu yang sama, puluhan buldoser Israel telah bergerak mengarah ke tembok masjid Al-Aqsha wilayah barat untuk kemudian menghancurkan tembok tersebut. “

Ia menambahkan bahwa Zionis Israel benar-benar memanfaatkan situasi internal Palestina yang disibukkan oleh pertikaian antar sesama mereka.

Karenanya, hakim Al-Quds itu menyerukan kepada seluruh rakyat Palestina untuk turun ke jalan segera guna melakukan aksi demonstrasi menghentikan proyek penghancuran Masjid Al-Aqsha yang sudah mulai dilakukan hari ini. At-Tamimi juga menyampaikan bahwa Al-Aqsha benar-benar dalam kondisi berbahaya dan membutuhkan dukungan kaum Muslimin dunia untuk melindungi Al-Aqsha dari rencana Zionis yang ingin mendirikan Haikal Sulaiman di atas puing-puing kiblat pertama kaum Muslimin.

Majlis Tinggi Fatwa seperti dirilis oleh Palestine Information Center menduga bahwa Zionis Israel telah mulai menghancurkan sebagian dari pintu Barat Al-Aqsha. Dan jika itu telah terjadi, berarti akan pecahlah pertarungan hebat antara kaum Muslimin Palestina bahkan dunia melawan Israel. Syaikh Raid Shalah, kepala Harakah Islamiyah di Palestina yang dirampas pada tahun 1948 mengatakan, dirinya yakin bahwa Israel benar-benar telah melakukan proyek penghancuran itu sejak hari ini.

Israel, menurutnya, juga sudah menghancurkan dua ruangan di wilayah Barat Masjidil Aqsha yang merupakan lokasi Al-Buraq.

“Penghancuran dua ruangan itu akan membuka jalan dari Masjid Al-Buraq yang merupakan bagian dari Masjid Al-Aqsha hingga memudahkan Israel untuk melakukan penghancuran lebih lanjut pada waktu yang tepat. Jadi, mereka lebih dulu menghancurkan Masjid Al-Buraq, baru Masjid Al-Aqsha,” papar Syaikj Raid Shalah.

Menurutnya, Zionis juga menargetkan untuk menghapus jalan menuju Magharibah. “Itu adalah wilayah Islam bersejarah, dan saat ini jalan menuju Magharibah telah rusak oleh galian lubang di bawah tanah oleh Zionis Israel. Kehancuran jalan itu bukan karena salju seperti yang diakui Israel. Tapi dihancurkan karena gorong-gorong yang dibuat Israel di bawahnya.”

Derita Palestina adalah derita kaum Muslimin. Kaum Muslimin memiliki tanggung jawab untuk membebaskan bumi Palestina dari cengkraman musuh Islam, zionis Israel. Tiada berguna lagi himbauan-himbauan kepada lembaga-lembaga kufur seperti PBB, Amnesti Internasional dan sejenisnya. Juga tiada berguna seruan kepada pemimpin-pemimpin dan penguasa negeri-negeri Arab yang murtad dan lebih mementingkan tuan mereka, Amerika dan sekutu-sekutunya. Tentu para penguasa dan pemimpin negeri-negeri Islam yang murtad ini tidak akan pernah mau dan sudi memerintahkan tentara-tentara dan pasukan mereka untuk memerangi zionis yahudi Israel.

Mereka bahkan mengupayakan jalan hina sebagai solusi, yakni dengan menjalin kerjasama perdamaian dengan Israel. Hal ini sebagaimana yang dilakukan oleh Mesir, Yordania, dan Arab Saudi. Jadi, bagaimana mungkin kaum muslimin menghiba-hiba dan mengharapkan tentara-tentara kufur mereka mau berjihad untuk memerangi si agresor, zionis yahudi Israel yang merupakan “sahabat” mereka sendiri. Untuk itu, tiada kata lain, dan tiada solusi menyeluruh untuk menyelesaikan masalah Palestina, kecuali dengan mengumandakangkan dan menyerukan Jihad!

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kalian bertemu dengan orang-orang kafir yang sedang menyerangmu, maka janganlah kalian membelakangi mereka (mundur). Barang siapa yang membelakangi mereka (mundur) pada waktu itu, kecuali berbelok untuk (siasat) perang atau hendak bergabung dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Alloh, dan tempatnya adalah Neraka Jahannam dan amat buruklah tempat kembalinya.”(QS Al-Anfal : 15-16)


0 komentar:

Posting Komentar

garaisme © 2008 Template by:
SkinCorner